Biogas dari Kotoran Sapi Ternak - Pertumbuhan penduduk, menyebabkan
sumber daya alam yang tersedia berkurang, seperti bahan bakar minyak
(BBM), eksploitasi sumber daya alam, khususnya minyak, yang telah
membesar-besarkan ancaman bagi keselamatan manusia dan lingkungan itu
sendiri. Hal lain yang banyak dikhawatirkan orang bahwa jumlah cadangan
minyak yang menurun dari hari ke hari dan terancam habis. Karena itu
perlu mencoba untuk mencari energi alternatif untuk menghemat cadangan
minyak yang ada saat ini. Biogas adalah salah satu energi yang dapat
dikembangkan dengan memberikan cukup bahan baku yang tersedia dan
renewable. masalah dapat diatasi dengan kebutuhan energi menggunakan
sumber energi terbarukan yang relatif mudah didapat, dan biaya
operasional yang rendah, tidak mengakibatkan masalah limbah. salah
satunya yaitu dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai biogas.
Berdasarkan analisis yang dilakukan para pakar peneliti menunjukan bahwa
kotoran sapi mengandung selulosa, hemisellulosa, lignin, karbonat
organik, nitrogen, fosfor dan kalium. Cara pembuatannyapun sangat
praktis, yaitu kotoran sapi yang telah diencerkan dengan air dengan
perbandingan tertentu dan ditempatkan dalam wadah biogas. Making
tertutup untuk bahan bakar sangat efektif dilakukan di daerah yang
banyak ternak. Setelah terbentuk biogas, sapi limbah gas yang telah
diambil, pupuk organik yang kaya akan unsur yang dibutuhkan oleh
tanaman. Karena itu, pupuk organik ini dapat dianggap sebagai pupuk
alternatif untuk menjaga produksi tanaman. ini memberikan gambaran
pemanfaatan teknologi biogas dengan bahan bakar kotoran sapi sebagai
solusi alternatif dalam rangka untuk menghemat cadangan minyak bumi.
1. According anaerobik biologis (1989) menyatakan, Biogas adalah
campuran beberapa gas, tergolong bahan bakar gas yang merupakan hasil
fermentasi atau dekomposisi bahan organik dalam kondisi anaerob dan gas
yang dominan adalah metana ( CH4) dan karbon dioksida (CO2).
Biogas dapat disimpulkan sebagai salah satu jenis energi yang dapat
dibuat dari fermentasi berbagai jenis bahan limbah seperti sampah,
pupuk, kotoran manusia, jerami, dan bahan lainnya dalam kondisi anaerob
dan menghasilkan gas, gas metana yang didominanasi oleh dioksida dan
karbon. Singkatnya, semua jenis bahan dalam hal kimia termasuk senyawa
organik, baik berasal dari limbah dan kotoran hewan atau sisa tanaman,
dapat digunakan sebagai biogas.
2. Kotoran sapi
Sapi memiliki sistem pencernaan khusus yang menggunakan mikroorganisme
dalam sistem pencernaan yang berfungsi untuk mencerna selulosa dan
lignin dari rumput berserat tinggi. Oleh karena itu, pupuk sapi kandang
memiliki kandungan selulosa yang tinggi sehingga Nilai kalor yang
dihasilkan oleh biogaspun cukup tinggi, yaitu kisaran 4800-6700 kkal/m3,
untuk metana murni (100%) memiliki nilai kalori 8900 kkL/m3.
3. Jenis Pabrik Biogas
Jenis Pabrik biogas dapat dilihat dari konstruksi dan bahan baku. Hal
konstruksi, secara umum, pabrik biogas diklasifikasikan menjadi dua
jenis:
- Kubah tetap : Kubah tetap merupakan
konstruksi yang memiliki volume tetap sehingga produksi gas akan
meningkatkan generator tekanan.
- Drum mengambang : Drum mengambang
berarti ada bagian pada pabrik yang dapat dipindahkan untuk menyesuaikan
diri dengan peningkatan pembangkit tekanan. Gerakan tanaman mereka juga
akan menjadi tanda dimulainya produksi gas dalam Pabrik Biogas.
Sementara pembangunan pabrik biogas dilihat dari aliran bahan baku,
dibagi menjadi dua lagi yaitu: 1. Batch (bak) Pada jenis ini
bahan tanaman ditempatkan dalam wadah atau ruang tertentu dari awal
sampai selesainya proses pencernaan. Ini hanya umum digunakan dalam
tahap percobaan untuk menentukan potensi gas dari sampah. 2
organik. Contiunitas (aliran) Dalam tipe ini ada aliran sisa bahan masuk
dan keluar pada selang dalm tempo waktu tertentu. Panjang dari bahan
baku Pabrik Biogas disebut sebagai waktu retensi hidrolik (Retensi
hidrolik Waktu / HTR).
4. Prinsip Teknologi Biogas
Pada prinsipnya, teknologi biogas adalah teknologi yang memanfaatkan
fermentasi bahan organik oleh bakteri anaerob yang menghjasilkan gas
metana. Gas metana adalah gas yang mengandung satu atom C dan empat atom
H yang memiliki sifat mudah terbakar. Gas metana yang dihasilkan
kemudian dapat dibakar sehingga panaspun dapat dihasilkan. Sifat gas ini
tidak berwarna, tidak berbau dan sangat cepat menyala. Menurut
Direktorat Jenderal PPHP-Departemen Pertanian (2006), 1 m3 biogas setara
dengan:
a. LPG: 0,46 Kg
b. Minyak Tanah: 0,62 Ltr
c. Minyak solar: 0,52 Ltr
d. Bensin: 0,80 Ltr
e. Kayu bakar: 3,50 Kg
Pembentukan biogas mikroba anaerobik mencakup tiga tahap : Pertama,
tahap hidrolisis di mana pembubaran terjadi pada tahap ini bahan organik
larut dan pencernaan bahan organik kompleks menjadi sederhana, mengubah
struktur utama dari bentuk monomer. Kedua, tahap pengasaman, yang pada
tahap komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk pada hidrolisis
akan menjadi makanan bagi bakteri pembentuk asam. Produk akhir dari gula
sederhana akan diproduksi pada tahap asam asetat, alkohol propionat,
format, laktat, dan sedikit butirat, karbon dioksida, hidrogen dan
amonia. Ketiga, panggung metagonetik, pada tahap ini adalah pembentukan
metana dan gas karbon dioksida.
5. Bagian Utama dari Pabrik Biogas
- Degester (pencernaan) Degester alat mencerna bahan organik yang
sebagian besar terdiri dari potongan-potongan kecil dari pupuk kandang
dan sisa tanaman seperti jerami dan sebagainya, dan air yang kedap
udara.
- Pintu masuk saluran bubur (kotoran yang dilembutkan), Campuran
kotoran sapi dan air untuk membentuk bubur dimasukkan melalui saluran
masuk lumpur.
- Residu saluran keluar adalah sisa dari bahan biogas saluran. Jika
aliran dalam tangki cukup baik kemudian menyeimbangkan tekanan
hidrostatik akan mengakibatkan beberapa bubur sisa ketika bubur
ditambahkan kesaluran keluar tangki nasuk pertama. Tekanan hidrostatik
akan menyebabkan sebagian lumpur sisa ketika bubur ditambahkan keslauran
keluar tank.
- Keselamatan utama Tekanan katup/klep, prinsip kerja katup ini berupa
pipa T yang mampu menahan tekanan di dalam saluran gas setara dengan
tekanan kolom air dalam tabung T TSB. Ketika tekanan dalam saluran gas
lebih tinggi dari tekanan kolom air, gas akan keluar melalui T tabung
sehingga tekanan dalam sistem akan daya mundur. Bila air yang masuk
dalam pipa T adalah h maka tekanan yang dapat memegang pipa adalah p =
ρgh.
- Separator-Sparator berfungsi untuk mengarahkan aliran lumpur di
pabrik sehingga untuk memastikan bahwa bubur memenuhi kriteria HTR
massa. Untuk membantu kelancaran aliran lumpur di pabrik, disarankan
untuk menggunakan bubur dengan kadar padatan sesuai dengan rekomendasi
US EPA (maksimum sekitar 12,5%).
- Reaktor, tempat fregmentasi.
6. Cara Kerja BIOGAS
- Air dan kotoran sapi dicampur (perbandingan 2:1) dalam bak
- Dialirkan ke reaktor
- Muncul BIOGAS 7 hari
- Dalam reaktor ada pengaman gas
- Penampung gas dari reaktor
- Tungku/kompor BIOGAS
sumber: http://kris-smile.blogspot.com/2012/07/biogas-dari-kotoran-sapi-sapi-ternak.html#.UdlpbKxjBH0