BUAYA MUARA
Klasifikasi
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Chelonia
Famili : Chelodae
Genus : Crocodilus
Spesies : Crocodilus porosus
Deskripsi:
Buaya muara berbeda dengan buaya lain yaitu sisik belakang kepalanya
yang kecil atau tidak ada, sisik dorsalnya bertunas pendek berjumlah
16-17 baris dari depan dank e belakang biasanya 6-8 baris. Buaya muara
memiliki ukuran yang lebih besar disbanding buaya air tawar yaitu pada
rahangatas dan bawah serta ukuran gigi. Mereka memiliki warna yang
bervariasi dari warna abu-abu hingga hijau tua terutama pada buaya
dewasa, sedangkan buaya muda berwarna lebih kehijauan dengan bercak
hitam dan belang pada ekornya. Pejantan dapat tumbuh hingga 7 meter (23
kaki), namun sebagian besar adalah krang dari 5 meter. Betina biasanya
memiliki panjang kurang dari 4 meter dan dapat muai bertelur dan membuat
sarang sekitar 12 tahun. Maksimum jangka hidup diperkirakan bahwa
mereka dapat hidup setidaknya 70 sampai 100 tahun. Buaya jenis ini
menempati habitat muara sungai, kadang dijumpai di laut lepas. Tubuh
Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin dan diperkuat dengan
lempengan tulang yang disebut skuta sebgai pelindung.Sisik rontok satu
persatu tidak seperti ular.Buaya memiliki ekor tebal berotot. Kaki
depannya berjari lima, sedangkan kaki belakang berjari emapat sebagian
berselaput untuk berenang. Lubang hidung terletak di ujung moncongnya
yang memungkinkan untuk bernapas saat di dalam air. Cor (jantung) buaya
semua sekat sudah sempurna, jadi jantung terbagi menjadi empat ruang
yang sempurna yaitu atrium dekster, atrium sinister, ventrikel dekster
dan ventrikel sinister. Oleh karena sekat sudah sempurna dan
vaskularisasi organ digesti dari cabang arkus aorta sinister berpangkal
dari ventrikel dekster yang mengandung darah venosus, maka diperlukan
lubang penghubung yang disebut foramen Panizzae, lubang tersebut
memungkinkan darah arteriel yang berasal dari ventrikel sinister
mengalir menuju organ digesti. Buaya merupakan hewan berdarah dingin
yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau poikiloterm.
Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu
berjemur di bawah sinar matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar